Selasa, 29 September 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ajaran Islam merupakan ajaran yang sempurna, lengkap dan universal yang terangkum dalam 2 hal pokok; Aqidah, dan Akhlak. Artinya seluruh ajaran Islam bermuara pada kedua hal ini. Aqidah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Kedua unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan, karena kedua unsur tersebut merupakan pondasi atau kerangka dasar dari Agama Islam. Ajaran Agama Islam yang seharusnya bersumber pada Al-Qur’an dan as Sunnah telah banyak yang melenceng. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya bermunculan aliran-aliran sesat atau yang sifatnya bid’ah. Selain itu, kasus-kasus kriminalitas yang semakin merajalela pada saat sekarang ini merupakan suatu cerminan keruntuhan akhlak pada umat Islam saat ini. Untuk itulah, kita selaku umat Rasulullah SAW perlu mengetahui serta mempelajari tentang Ilmu yang membahas kedua unsur yang menjadi kerangka dasar ajaran agama Islam tersebut agar kita tidak tersesat dan tetap berada di jalan yang benar. Oleh sebab itu, dalam makalah kali ini kami membahas tentang kedua unsur tersebut yaitu Aqidah dan Akhlaq. Dengan mempelajari dan mengambil esensi dari kedua unsur ini, semoga Allah memberikan kita petunjuk agar selamat di dunia dan di akhirat. B. RUMUSAN MASALAH a. Apa Pengertian aqidah ? b. Factor apa yang mempengaruhi pembentukan aqidah ? c. Bagaimana Aqidah sebagai pondasi akhlak ? d. Hal-hal apa yang merusak aqidah dan akhlak ? e. Apa Keutamaaan aqidah dan akhlak ? f. Apa pengertian akhlak ? g. Apa tujuan dan ruang lingkup akhlak ? h. Bagaimana kedudukan dan keistimewaan akhlak ? i. Bagaimana ciri-ciri akhlak dalam islam ? j. Bagaimana akhlak terhadap Allah ? k. Bagaimana akhlak terhadap Malaikat ? l. Bagaimana akhlak kepada kitab dan rasul ? m. Bagaimana akhlak terhadap hari akhir dan takdir ? n. Bagaimana akhlak dalam keluarga ? o. Bagaimana akhlak dalam masyarakat ? C. TUJUAN PENULISAN a. Untuk mengetahui pengertian aqidah. b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pembentukan aqidah. c. Untuk mengetahui aqidah sebagai pondasi akhlak. d. Untuk mengetahui hal-hal yang merusak aqidah dan akhlak. e. Untuk mengetahui Keutamaaan aqidah dan akhlak. f. Untuk mengetahui pengertian akhlak. g. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup akhlak. h. Untuk mengetahui kedudukan dan keistimewaan akhlak. i. Untuk mengetahui ciri-ciri akhlak dalam islam. j. Untuk mengetahui akhlak terhadap Allah. k. Untuk mengetahui akhlak terhadap Malaikat. l. Untuk mengetahui kepada kitab dan rasul. m. Untuk mengetahui akhlak terhadap hari akhir dan takdir. n. Untuk mengetahui akhlak dalam keluarga. o. Untuk mengetahui akhlak dalam masyarakat. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AQIDAH Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah (terminologi), akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Aqidah menurut para ahli : 1. Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya. 2. Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan. 3. Menurut Hafidz Abdurahman, menyatakan bahwa Aqidah secara global sebagai pemikiran yang menyeluruh mengenai manusia, kehidupan serta hubungan diantara semuanya dengan apa yang ada sebelum kehidupan (pencipta) dan setelah kehidupan (hari kiamat). B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN AQIDAH Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Aqidah Akhlak antara lain adalah: 1. Insting (Naluri) Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang. Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. 2. Adat atau kebiasaan Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. 3. Wirotsah (keturunan) Warisan adalah Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan). 4. Milieu Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti negeri, lautan, udara, dan masyarakat. C. AQIDAH SEBAGAI PONDASI AKHLAK Aqidah sebagai dasar pondasi akhlak / Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah yang kokoh dan ibadah yang benar , Karena akhlak tersarikan dari aqidah, aqidah pun terpancarkan melalui ibadah. karena sesungguhnya aqidah yang kokoh senantiasa menghasilkan amal ataua ibadah dan ibadah pun akan menciptakan akhlakul karimah. Oleh karena itu jika seorang beraqidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika aqidah salah maka akhlaknya pun akan salah. Aqidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinanya terhadap alam juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui sang pencipta dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh bahkan meninggalkan perilaku-perilaku yang telah ditetapkanya. Pendidikan akhlak yang bersumber dari kaidah yang benar merupakan contoh perilaku yang harus diikuti oleh manusia. Mereka harus mempraktikanya dalam kehidupan mereka, karena hanya inilah yang menghantarkan mereka mendapatkan ridha allah dan atau membawa mereka mendapatkan balasan kebaikan dari Allah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada kesempurnaan dan kebaikan akhlaknya. Sabda beliau: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang paling bagus akhlaknya”. (HR. Muslim) D. HAL-HAL YANG MERUSAK AQIDAH DAN AKHLAK 1. Syirik Syirik adalah dosa terbesar dengan apa seorang manusia mendurhakai Allah. Firman Allah dalam Q.S Luqman: 13 Artinya: “Sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang besar” 2. Tahayul dan kurafat Tahayul yaitu cerita-cerita bohong, tidak masuk akal dan dihubungkan dengan aqidah. Cerita-cerita dan dongeng-dongeng orang-orang dahulu kala yang membuat orang menjadi penakut dan pemalas. Ini harus dibasmi oleh setiap orang beriman. Kurafat adalah kepercayaan, berbeda dengan tahayul yang dalam bentuk cerita-cerita dan dongeng, tapi berupa kepercayaan kepada yang ghoib, yang tidak bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits.Hal ini menyebabkan penyelewengan aqidah, oleh karena itu kepercayaan seperti ini harus dibasmi sampai ke ekar-akarnya. 3. Kufur Dalam bahasa arab berarti menutupi.Secara terminologi kufur berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.Misalnya,mengingkari makna syahadat,mengingkari bagian terpenting dalam ajaran islam yang diharamkan seperti riba maupun seperti yang diwajibkan seperti shalat. 4. Nifaq Adalah manampakan apa yang sesuai dangan kebenaran dan menyembunyikan apa yang bertentangan denganya.Jadi siapa saja yang menampakan sesuatu yang sejalan dengan kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batin atau perbuatanya yang sebenarnya tidak demikian, maka dialah yang disebut munafiq. E. KEUTAMAAN AQIDAH DAN AKHLAK a. Keutamaan Aqidah Keutamaan aqidah dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Membebaskan dirinya dari ubudiyah / penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya. 2. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka. 3. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah. 4. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah. 5. Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda antara miskin dan kaya, antara pintar dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya disisi Allah SWT. b. Keutamaan Akhlak Keutamaan akhlak dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Akhlak yang baik termasuk tanda kesempurnaan iman seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohihul Jami’, No. 1241). 2. Dengan akhlak yang baik, seorang hamba akan bisa mencapai derajat orang-orang yang dekat dengan Allah Ta’ala, sebagaimana penjelasan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau (yang artinya): “Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan qiyamul lail.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’, No. 1937). 3. Akhlak yang baik bisa menambah berat amal kebaikan seorang hamba di hari kiamat, sebagaimana sabda beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): “Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika diletakkan di timbangan amal (di hari akhir) selain akhlak yang baik.” (Shahihul Jami’, No. 5602). 4. Akhlak yang baik merupakan sebab yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah ketika ditanya tentang apa yang bisa memasukkan manusia ke dalam surga. Beliau menjawab (yang artinya): “Bertakwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (Riyadhus Shalihin). F. PENGERTIAN AKHLAK Kata Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai dengan para ahli tasawuf diantaranya : 1. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut: حَالً لِلنَّفْسِ دَاعِيَةٌ لهَاَ اِلَى اَفْعَالِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ Artinya: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”. 2. Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut: اَلْخُلُقُ عِبَارَةٌ عَنْ هَيْئَةٍ فِى النَّفْسِ رَاسِخَةٍ عَنْهَا تَصْدُرُ اْلَافْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ وَيُسْرٍمِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ اِلَى فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ Artinya: “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memertrlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”. 3. Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak “Adatul Iradah” atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya yang berbunyi: عَرَفَ بَعْضُهُمْ اْلخُلُقَ بِأَنَّهُ عَادَةُ اْلِارَادَةِ يَعْنِى أَنَّ اْلِإرَادَةَ اِذَا اعْتَادَتْ شَيْأً فَعَادَتُهَا هِيَ الْمُسَمَّاةُ بِالْخُلُقِ Artinya: “Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinakamakan akhlak.” G. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemilik nya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan buruk. Ruang lingkup akhlak terdiri dari : Akhlak pribadi Akhlak berkeluarga Akhlak bermasyarakat Akhlak bernegara Akhlak beragama H. KEDUDUKAN DAN KEISTIMEWAAN AKHLAK Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa nomor berikut : 1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai risalah pokok Islam. 2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam. I. CIRI-CIRI AKHLAK DALAM ISLAM 1. Kebajikan yang mutlak : Islam telah mengajarkan akhlak yang luhur yang menjamin kebaikan dan kebahagiaan bagi seseorang baik sebagai individu maupun masyarakat pada setiap waktu dan keadaan. Sebaliknya akhlak (etika) yang dibuat manusia lebih bersifat individu dan mementingkan diri sendiri dan tidak mampu menjamin kebajikan. 2. Kebaikan yang menyeluruh: Akhlak Islam menjamin kebaikan untuk seluruh umat manusia. Dari segala zaman, waktu dan tempat. Mudah untuk dilakukan dan tidak memberatka bagi yang melakukannya. Islam telah mengajarkan akhlak yang mulia, sehingga dapat dirasakan sesuai dengan jiwa manusia dan dapat diterima akal sehat. 3. Kemantapan : Akhlak Islam telah menjamin kebajian yang mutlak yang sesuai dengan pribadi manusia. Ketetapannya bersifat tetap, langgeng dan mantap, sebab yang menciptakan adalah Allah Swt yang Maha Bijaksana yang selalu memeliharanya dari kebaikan yang mutlak. 4. Kewajiban yang dipatuhi : Akhlak Islam merupakan akhlak yang bersumber dari wahyu yang wajib ditaati oleh setiap manusia. Didalamnya terdapat motivasi untuk selalu tunduk patuh dan berpegang teguh padanya yang timbul dari hati nurani yang menghambakan diri pada Zat yang Maha Agung. 5. Pengawasan yang menyeluruh : Akhlak Islam adalah pengawasan hati nurani dan akal sehat, Islam menghargai hati nurani bukan dijadikan tolak ukur dalam menetapkan beberapa usaha. J. AKHLAK TERHADAP ALLAH Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai mahluk kepada kholiq-Nya, diantaranya: • Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah. • Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati. • Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan penerapan akhlak dalam Kehidupan. • Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan. • Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. K. AKHLAK TERHADAP MALAIKAT Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Keimanan kepada malakat mengandung 4 unsur, yaitu: 1. Mengimani adanya mereka. 2. Mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ketahui, sedangkan malaikat yang tidak diketahui namanya wajib kita imani secara global. 3. Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita ketahui. 4. Mengimani dengan apa yang kita ketahui tentang pekerjaan-pekerjaan mereka L. AKHLAK KEPADA KITAB DAN RASUL Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Hal-hal pokok yang mencakup akhlak terhadap kitab Allah yaitu : 1. Membaca dengan khusyu’ 2. Mulai bacaan dengan isti’adzah 3. Mulai bacaan dengan basmallah 4. Cinta kepada rasul 5. Membaca dengan suara yang baik 6. Mengikuti kaidah ilmu tajwid 7. Memahami arti ayat-ayatnya 8. Mendengarkan bacaan al-quran 9. Membaca dengan bergantian 10. Berdoa setelah selesai membaca Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Hal-hal pokok yang mencakup akhlak terhadap Rasul Allah yaitu : 1. Ikhlas beriman kepada rasul 2. Mengucapkan shalawat 3. Taat kepada rasul 4. Cinta kepada rasul 5. Menghidupkan sunnah rasul 6. Menghormati pewaris rasul 7. Mempercayai berita dari rasul 8. Bicara dengan suara rendah 9. Bermusyawarah dengan rasul 10. Melaksanakan ajaran rasul M. AKHLAK TERHADAP HARI AKHIR DAN TAKDIR Akhlak yang benar terhadap hari akhir artinya ialah meyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah SWT dalam kitab sucinya dan setiap hal yang di beritakan oleh Rasulnya SAW mulai dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur, dan apa yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, tempat berkumpul di akhirat (mahsyar), catatan amal (shuhuf), perhitungan (hisab), timbangan (nizam), telaga (haudh), titian (shirath), pertolongan (syafa’ah), surga dan neraka serta apa-apa yang di janjikan Allah SWT bagi para penghuninya. Hal-hal pokok yang yang tercakup dalam akhlak terhadap hari akhir yaitu : 1. Mengimani adanya hari kebangkitan 2. Mengimani adanya hari perhitungan (hisab) dan timbangan (mizan) 3. Mengimani adanya surge dan neraka. N. AKHLAK DALAM KELUARGA Beberapa sikap yang harus dimunculkan oleh setiap anggota keluarga tersebut diantaranya: 1. Tanggung jawab 2. Kerjasama 3. Perhitungan dan Keseimbangan 4. Disiplin 5. Kasih sayang O. AKHLAK DALAM MASYARAKAT Masyarakat di sini bisa juga diartikan yang berada disekitar kita yaitu tetangga. Tetangga sangat erat hubungannya dengan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita dapat tahu tentang akhlak diri sendiri malah dari orang lain (tetangga), atau bisa disebut sebagai tolak ukur akhlak kita. Hal-hal pokok yang yang tercakup dalam akhlak terhadap masyarakat yaitu : 1. Bertamu dan Menerima Tamu 2. Hubungan Baik dengan Tetangga 3. Hubungan Baik dengan Masyarakat 4. Pergaulan Muda-mudi 5. Ukhuwah Islamiyah BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah. B. SARAN Penulis menyusun Makalah ini untuk memenuhi tugas final pada mata kuliah aqidah dan akhlak. maka penulis akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebagai manusia kita memang tidak akan pernah luput dari kesalahan. Namun, betapa ruginya kita terlahir ke dunia ini bila hanya dihabiskan untuk melakukan hal-hal buruk apalagi sampai menggangu keamanan dan kenyamanan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila kita berinteraksi sesama makhluk-Nya dengan didasari oleh akhlak yang baik. 2. Sebagai seorang muslim, kita tentunya diwajibkan untuk berakhlak yang baik bukan hanya kepada sesama muslim saja, akan tetapi juga kepada mereka-mereka yang tidak seagama dengan kita. 3. Sebagai manusia muslim yang beriman hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sudah sepatutnya kita berakhlak yang baik kepada sesama makhluk-Nya, terlebih lagi kepada Allah SWT. Sebagai pencipta kita. DAFTAR PUSTAKA Rosihan Anwar, (2008), Akidah Akhlak, Bandung : Pustaka Setia Bandung, Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI ILMU & APLIKASI PENDIDIKAN BAGIAN 3 PENDIDIKAN DISIPLIN ILMU grasindo INTIMA https://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah https://aqidahakhlak4mts.wordpress.com/tag/pengertian-akidah-akhlak/ http://books.islamway.net/id/id_Hal_Hal_Yang_Merusak_Aqidah.pdf https://www.mail-archive.com/media-dakwah@yahoogroups.com/msg00498.html https://aljaami.wordpress.com/2011/02/06/iman-kepada-malaikat/ https://sartikahinata.wordpress.com/2013/02/17/akhlak-terhadap-keluarga/ http://fauziahturr.blogspot.co.id/2013/03/akhlak-terhadap-masyarakatalam.html http://ukhuwahislah.blogspot.co.id/2014/12/makalah-aqidah-yang-benar-terhadap-hari.html